Monday, March 31, 2014

Mengenal Penyakit Leptospirosis

Pengendalian Leptospirosis merupakan salah satu prioritas pengendalian penyakit di Kementrian Kesehatan RI. Leptospirosis adalah penyakit zoonosa akut disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.

Binatang yang menjadi sumber utama penular penyakit ini adalah tikus, sedangkan binatang lainnya adalah anjing, babi, sapi, dan kambing. 
Leptospirosis merupakan penyakit  demam akut yg bisa terjadi pada manusia  maupun  hewan (zoonosis)dan sangat erat kaitannya dengan perubahan lingkungan. Penyakit Zoonosis ini tersebar paling luas di dunia, termasuk   satu dari  “emerging  infectious   diseases (sebagai re-emerging  infectious disease)

Penyakit ini masih sering terlewatkan diagnosisnya . Leptospirosis ringan atau non-ikterik  terjadi pada 85-90% kasus dengan gejala  Flu-like atau demam akut, sebagian besar kasus didiagnosis salah sebagai penyakit demam lain dan bahkan pasien mungkin tidak berobat . Leptospirosis berat atau ikterik terjadi pada 5-15% kasus, biasa disebut Weil`s disease (Sindrom Weil) dengan angka kematian (CFR)  5 - 30%. Indikator kasus Leptosporosis berat adalah ditemukan gejala Ikterus (kuning), perdarahan dan gagal ginjal.

Pengobatan Leptospirosis dilakukan kepada penderita/tersangka penderita yang ditemukan pada pengamatan,  dg pemberian antiobiotik seperti penicillin, streptomyci, tetracyclin, erytromycin, doxycyclin, dsb.

Sumber : Materi Lepto Jabar September 2013

No comments:

Post a Comment