Friday, December 5, 2014

Pemeriksaan Pap Smear Dan Test IVA untuk Skrining Kanker Serviks

http://www.kankerservik.com/
Pemeriksaan Pap Smear dan IVA (IVA Test) keduanya merupakan pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan pra Kanker Serviks (kanker mulut rahim). Perbedaannya terletak pada metode dan keakuratannya. Baik pap smear maupun IVA tidak bisa mendeteksi seluruh kelainan pada organ kewanitaan, hanya untuk kelainan-kelainan yang terjadi di mulut rahim atau serviks saja

Pemeriksaan Pap Smear

Ditemukan oleh Dr. George Papanicolaou (1883-1962) dari Yunani. Dengan pemeriksaan ini dapat melihat apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam serviks (leher rahim).
Pap smear dapat dilakukan di RS, klinik ataupun laboratorium, prosedurnya cepat (beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Test Pap smear dilakukan bila tidak sedang haid ataupun hamil, sebaiknya minimal 3 hari sebelum pemeriksaan tidak berhubungan intim.

Pap smear dilakukan dengan cara mengusap mulut rahim dan sedikit leher rahim menggunakan sikat kecil dan halus. Kemudian hasil usapan tersebut dioles ke kaca objek untuk diberikan pewarnaan khusus. Selanjutnya sediaan tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah sel-sel epitel mulut rahim masih dalam batas normal atau sudah mulai ada perubahan. Pemeriksaan mikroskopik tersebut biasanya dilakukan oleh dokter ahli patologi klinik.


Test Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA Test)

Merupakan metoda alternatif untuk deteksi dini Kanker Serviks selain Pap Smear. IVA Test dilakukan dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan pemberian asam asetat.

Asam asetat atau yang lebih dikenal dengan asam cuka, digunakan untuk mendeteksi dini kanker serviks secara mudah dan murah. Metode ini sudah dikenalkan sejak 1925 oleh Hans Hinselman dari Jerman, tetapi baru diterapkan sekitar tahun 2005. Kementerian Kesehatan RI pun sudah mengadopsinya dan pemeriksaan ini sudah bisa dilakukan di puskesmas . Cara ini selain mudah dan murah, juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam mendeteksi lesi atau luka prakanker (90%)

Pemeriksaan IVA / IVA Test tidak harus dilakukan oleh dokter, tetapi bisa dilakukan oleh tenaga terlatih seperti bidan di puskesmas. Dan dalam waktu sekitar 60 detik sudah dapat dilihat jika ada kelainan, yaitu munculnya plak putih pada serviks. Plak putih ini bisa diwaspadai sebagai luka pra kanker.

Keuntungan Test IVA :
  1. Murah, mudah, praktis 
  2. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan 
  3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana 
  4. Keakuratan tes sama dengan tes lain
  5. Hasil segera diketahui sehingga dapat diambil keputusan untuk penatalaksanaannya 
Syarat dilakukannya Test IVA : 
  1. Sudah melakukan hubungan seksual 
  2. Tidak sedang haid maupun hamil 
  3. Tidak melakukan hubungan seksual dalam 24 jam sebelumnya
Cara pemeriksaan IVA / IVA Test :

Serviks dioles dengan asam asetat 3-5%, selama 1 menit. Pemberian ini tidak menyakitkan dan hasilnya langsung saat itu juga dapat disimpulkan normal (negatif), atau positif (ada lesi pra-kanker).

No comments:

Post a Comment